Thursday, August 13, 2009

Ekonomi Indonesia Pasca Teror Bom

Diposting pula di Kompasiana

Tak dapat dipungkiri, teror bom Ritz Carlton dan JW Marriot tanggal 17 Juli 2009 lalu akan membawa persepsi negatif bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Baru saja, beberapa pekan lalu, IMF mengeluarkan outlook yang positif tentang Indonesia. Dan baru saja, ekonomi Indonesia dipuji dalam berbagai fora internasional. Namun, semua itu seolah sirna dengan terjadinya bom. Kejadian itu dikhawatirkan dapat menghapus prestasi di bidang ekonomi yang telah diraih secara susah payah selama 4 tahun terakhir ini.

Apakah ekonomi Indonesia akan terpengaruh oleh ledakan bom tersebut? Dalam jangka pendek mungkin akan ada dampaknya. Dampak bom terhadap ekonomi kemungkinan akan dirasakan dalam 2-3 bulan mendatang. Apabila kita melihat pada data perkembangan kejadian terorisme di Indonesia, dampak langsungnya adalah pada penurunan PDB, secara khusus pada subsektor pariwisata yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah wisatawan manca negara.

Dari grafik terlihat, setiap terjadi bom, jumlah wisatawan manca negara yang datang ke Indonesia langsung menurun. Meski dampak kasus Bom Bali dan Jakarta tidak sama, karena Bali adalah daerah wisata, keduanya kita perbandingkan dalam satu grafik untuk mempermudah. Usai Bom Bali 2002, Bom Marriot 2004, Bom Kedubes Australia 2004, dan Bom Bali jilid II 2005 (tanda panah), pertumbuhan di sektor pariwisata Indonesia turun drastis. Tahun 2005 misalnya, terjadi penurunan pada subsektor perhotelan dan pariwisata dari sekitar 8% menjadi 6%.

Namun apabila dilihat secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru terlihat mampu bertahan dari dampak ledakan bom. Setelah ledakan Bom Bali Oktober 2002 misalnya, PDB triwulan IV-2002 memang turun drastis menjadi 2,61% dibanding triwulan sebelumnya. Sektor pariwisata turun 0,9%. Namun di awal 2003, PDB sudah dapat tumbuh kembali 2,04%, termasuk sektor pariwisata tumbuh 0,47%.

Setelah ledakan bom Marriot Agustus 2003 dan ledakan bom di kedutaan Australia September 2004, terjadi hal serupa. PDB turun pada triwulan III-2003 dan Triwulan III-2004 turun menjadi 3,97% dan 5,10%. Namun PDB kembali tumbuh pada triwulan IV-2003 dan Triwulan IV-2004 menjadi 4,95% dan 6,65%. Secara umum, bahkan pertumbuhan ekonomi kita berangsur membaik dari tahun 2003 hingga 2005, dari 4,9%. 5,1%, dan 5,6%.

Di pasar uang, ketahanan ekonomi relatif lebih baik. Nilai tukar rupiah pada umumnya akan berfluktuasi usai serangan bom. Namun relatif kembali stabil dalam waktu cepat. Hal sama terjadi pada IHSG. Di sisi moneter, kemampuan Bank Indonesia meredam dampak moneter dari kejadian bom juga cukup baik. Perkembangan uang beredar dapat dikendalikan stabil, dan inflasi juga terkendali sebesar 5,06% dan 6,4% pada tahun 2003 dan 2004.

Dari data di atas, ekonomi Indonesia terbukti relatif tahan terhadap guncangan bom. Meski sempat mengalami gangguan dalam jangka pendek, penyesuaian berlangsung cukup cepat. Pesimisme biasanya muncul dari kalangan pengusaha dan investor asing. Namun melihat sampai saat ini pertumbuhan investasi belum terlalu optimal di negeri ini, mudah-mudahan dampak ke depan tidak terlalu parah. Pengalaman di atas memberi kita sedikit optimisme dalam melihat kinerja ekonomi Indonesia ke depan.

Perkembangan ekonomi secara umum memang bukan ditentukan oleh faktor sentimen semata, namun juga oleh faktor fundamental. Keduanya harus saling mengisi. Kemampuan kita menyeimbangkan antara faktor fundamental dan sentimen sungguh penting untuk menjaga keberlangsungan ekonomi kita ke depan. Mudah-mudahan, kabinet yang tinggal beberapa bulan ini masih dapat bekerja secara optimal dalam menyikapi guncangan. Salam.

3 comments:

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang said...

Pomosikan Pariwisata Indonesia !!! Supaya tidak di catut oleh bangsa lain

Mengembalikan Jati Diri Bangsa said...

Mari kita sama2 mengembalikan jati diri bangsa indonesia

Unknown said...


This short article may not be supported by the data that is valid and can not be used as a reference in analyzing intelligence. The idea departs from the investigation of possible involvement
togel sgp